BREEDING FARM PARENT STOCK AYAM PEDAGING
PT. TANJUNG MULYA PERKASA
DESA. SINDANGHERANG KEC. PANUMBANGAN KAB. CIAMIS
Laporan Praktek Kerja Industri
Oleh
ROPIK HIDAYAT
KOMPETENSI KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PRODUKSI TERNAK
SMK NURUL HUDA PANUMBANGAN
CIAMIS
2010/2011
BREEDING FARM PARENT STOCK AYAM PEDAGING
PT. TANJUNG MULYA PERKASA
DESA. SINDANG HERANG KEC. PANUMBANGAN KAB. CIAMIS
Tanggal Pelaksanaan Prekerin : 26 Agustus-16 Oktober 2010
Tanggal Ujian :
Pembimbing/Penguji
Ina Nurjanah, S.pt
NIP.
Mengesahkan Mengetahui
Kepala Sekolah Ketua Program
SMK Nurul Huda Panumbangan Agribisnis Ternak Unggga
Ir. H. Kuswara Suwarman, M.Sc Dedi Kusmana, S.Pt
NIP. NIP.
BREEDING FARM PARENT STOCK AYAM PEDAGING
PT. TANJUNG MULYA PERKASA
DESA. SINDANGHERANG KEC. PANUMBANAN KAB. CIAMIS
Tanggal Pelaksanaan Prekerin : 26 Agustus-16 Oktober 2010
Tanggal Ujian :
Disetujui
Pimpinaan Perusahaan Pembimbing/Penguji
PT. Tanjung Mulya Perkasa
Drh. Sumadi, Mp Ina Nurjanah, S.pt
NIP.
Mengesahkan
Kepala Sekolah
SMK Nurul Huda Panumbangan
Ir. H. Kuswara Suwarman, M.Sc
NIP.
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas campur tangannya penyusunan Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dapat tersusun dengan baik dan laporan ini sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini dengan baik.
Penyusunan Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini adalah salah satu syarat untuk memenuhi syarat mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Akhir Negara (UAN) dan laporan ini sebagai salah satu bukti bahwa penulis telah melaksanakan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN) di PT. TANJUNG MULYA PERKASA. Dan Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan motivasi dan bimbingan dengan penuh keikhlasan dalam penyelesaian Laporan Praktek Kerja Industri ini terutama Kepada :
1. Kepada yang terhormat H.Udin Saefudin Selaku Pimpinan Yayasan Pon-Pes Nurul Huda.
2. Kepada yang terhormat Ir.H.Koswara Suwarman MS.c selaku Kepala sekolah SMK Nurul Huda
3. Kepada yang terhormat Drh.Sumadi Mp
4. Kepada yang terhormat Ibu Ina Nurjanah Spd.i selaku Pembingbing
5. Kepada yang terhormat Guru-Guru yang telah membingbing dan mengarahkan sehingga laporan ini telah tersusun dengan baik.
6. Kepada Karyawan dan pembingbing lapangan yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis.
7. Kepada yang tercinta orang tua penulis yang telah memberikan Bantuan Materi serta Doa nya sehingga laporan ini telah tersusun.
8. Kepada teman teman yang telah memberikan bantuan Kritik dan saran.
Ciamis, Oktober 2010
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………….
DAFTAR ISI ………………………………………………………………..
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………
1.2 Maksud dan tujuan …………………………………………………
1.3 Metode Pelaksanaan ………………………………………………..
1.4 Waktu Dan Lokasi ………………………………………………..
BAB II. TINJAUAN PERUSAHAAN
2.1. Identitas perusahaan ……………………………………………….
2.2. Bangunan perusahaan ………………………………………………
2.3. Struktur Organisasi …………………………………………………
2.4. Ketenagakerjaan …………………………………………………….
2.5. Bidang Usaha ………………………………………………………
BAB III. PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
3.1. Management Breeding……………………………………………..
3.1.1. Penanganan Doc Parent Stock …………………………………..
3.1.2. Jenis DOC Parent Stock…………………………………………
3.1.3. Recording …………………………………………………….
3.1.4. Kapasitas Kandang ………………………………………
3.2 Peralatan Kandang
3.3. Proses Pemeliharan
3.3.1 Persiapan Kandang ……………………………………………..
3.3.2 Persiapan Brooding ………..……………………………………
3.3.3.Temperatur Kandang ………………………………………….
3.3.4 Pemberian pakan dan minum ……………………………………
3.3.5. Pencegahan Penyakit ………………….. …………………….
3.3.6. Penimbangan ……………………………………………………
3.3.7. Pengambilan Telur ……………….. ……………………………
3.3.8. Proses Pengiriman telur ke Hatchery…………………………..
BAB IV. PENGALAMAN SELAMA PRAKTEK KERJA INDUSTRI
4.1.Kegiatan saat PRAKERIN ……………………………
BAB V. Kesimpulan dan Saran
5.1. Kesimpulan ………………………………………………………
5.2. Saran……………………………………………………………….
LAMPIRAN – LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usaha ternak yang pada mulanya hanya berkisar pada kegiatan atau usaha rakyat kian berkembang seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Akibat dari perkembangan zaman membuat masyarakat semakin sadar akan pentingnya gizi dari bahan hewani yang menyebabkan permintaan akan daging semakin meningkat. Hal ini tidak terlepas dari ayam yang merupakan sumber daging untuk kebutuhan masyarakat.
Pemenuhan akan daging ayam tidak terlepas dari peternakan ayam bibit. Peternakan ayam bibit ini nantinya akan menghasilkan anak ayam atau Day Old Chick (DOC) komersial. DOC ini akan dipelihara oleh peternak untuk dibesarkan menjadi ayam pedaging komersial.
Praktik Kerja Industri merupakan salah satu mata pelajaran yang mengajarkan siswa untuk terjun langsung ke lapangan untuk mempelajari manajemen yang dilakukan oleh peternakan ayam Breeding. Selain itu, Prakerin merupakan salah satu syarat untuk mengikuti UAS dan UAN
1.2 Maksud & Tujuan
Tujuan kegiatan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah untuk menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan dalam tatalaksana pemeliharaan ayam breeding, serta menerapkan ilmu yang diperoleh di sekolah dan belajar membekali diri dengan keterampilan untuk tujuan bias membuka lapangan kerja sendiri ( berwirausaha ).
1.3 Metode Pelaksanaan Praktik
Metode pelaksanaan PRAKERIN meliputi Pengamatan langsung dan diskusi mengenai manajemen perkandangan khusus periode layer. Selain hal tersebut, juga melakukan kegitan rutin yang ditetapkan oleh perusahaan seperti pemeliharaan ayam masa Starter dan grower.
Pengumpulan data yang real dilakukan berdasarkan pencatatan data-data hasil pengamatan dan diskusi selama melakukan praktik kerja lapang, sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan berdasarkan data-data yang telah ada sebelum melaksanakan Praktek Kerja Industri, tetapi data tersebut mendukung dan berhubungan dengan keadaan selama melakukan Praktik Kerja Industri.
1.4 Lokasi dan Waktu
Lokasi perkandangan berada di Desa Cikuda Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis.Lokasi Perkandangan sangatlah strategis di sebuah Pegunungan yang belum di huni Oleh masyarakat, Lahan yang berbuki-bukit membuat kandang sedikit berjauhan dengan kandang lainnya,akses jalan menuju kandang sengaja di buat rusak dan penuh bebatuan dikarenakan jika jalan dibuat bagus ditakutkan semakin banyak masyarakat yang membuat rumah di dekat kandang.Letak kandang yang berada di pegunungan membuat kandang harus selalu dijaga dari suhu yang mungkin selalu berubah-ubah.
Penulis memulai Praktek kerja Industri ( PRAKERIN ) dari tanggal 26 Agustus - 16 Oktober 2010.
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN
2.1 Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. TANJUNG MULYA PERKASA
Letak Perusahaan : Jl. Raya Sindangherang-Panumbangan-Ciamis 46263
No : 55
TDB : 101505100745
SIUP : no 503/056-064/SIUP/PM/X/2007.
NPWP : No 02.521.333.1-442.000
Visi Misi Perusahaan
*Menghasilkan produk pertaniaan yang bermutu dan berdaya saing tinggi.
* Bersama mitra mengembangkan agribisnis yang tangguh
* Mensejahterakan segenap Karyawan
Sejarah Perkembangan
Bermula dari berdagang daging di sebuah pasar,menjual daging pada waktu itu tidak memberikan penghasilan yang besar dan sering kali Produsen mempermainkan harga yang sangat signifikan. Pada tahun 2004
PT. Tanjung Mulya Perkasa merintis usaha pembudidayaan Ayam Broiler,di karenakan pengeluaran dalam memelihara Ayam brooiler 60-70% adalah pakan. Pada tahun 2005 Perusahan mulai membuat pabrik pakan untuk kebutuhan sendiri, bahan baku utama dalam pembuatan pakan adalah jagung, perusahaan berpikir untuk merangkul para petani untuk menanam jagung,di karenakan jenggol dan daun jagung banyak terbuang dengan sia-sia Perusahaan mulai merintis untuk memelihara sapi perah dan sapi potong,Lambat laun Perusahaan menjadi semakin berekembang pesat dan pada waktu itu harga DOC di pasaran harganya mahal pada tahun 2006 perusahaan mendirikan Hatchery (Penetasan).
2.2 Bangunan Perusahaan
Bangunan Perusahaan meliputi :
1. Hatchery
2. Pabrik Pakan
3. RPH ( Rumah potong Hewan )
4. Kantor
2.3 Struktur Organisasi
2.4 Ketenagakerjaan
Tenaga kerja adalah suatu komponen pada unit usaha tertentu yang merupakan penggerak dari seluruh unit kegiatan. Jumlah karyawan di breeding farm Cikuda Vila adalah 90 orang dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Supervisor tingkat pendidikannya meliputi lulusan SMA , untuk tenaga kerja operasional meliputi lulusan SD hingga SMA. Sebagian besar karyawan berasal dari wilayah sekitar peternakan. Disiplin, tanggung jawab dan kerja sama sangat dianjurkan pada semua karyawan demi terciptanya etos kerja yang tinggi.
Tenaga kerja dalam sebuah usaha ternak ayam petelur memiliki peran penting dalam menentukan hasil produksi ,diantaranya management tenaga kerja yang baik akan menghasilkan produksi yang baik,dalam berusaha memelihara ayam petelur banyak sedikitnya tenaga kerja di tentukan oleh jenis ternak dan jumlah ternak yang akan dipelihara.
2.5. Bidang Usaha
PT. Tanjung Mulya adalah sebuah perusahaan yang bergerak di berbagai bidang agri bisnis diantaranya Pabrik pembuatan pakan,pemeliharaan unggas petelur, budi daya ayam broiler & Hatchery, Perusahaann ini mampu memenuhi kebutuhan daging dan telur sepriangan timur, bahkan PT. Tanjung Mulya Perkasa Mempunyai misi untuk bisa memenuhi kebutuhan daging SeJawa Barat.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKERIN
3.1 Manajemen Breeding
3.1.1 Penanganaan DOC parent stock
Penanganan saat Doc datang ke kandang yaitu menyalakan pemanas atau brooder, beri DOC air gula air gula berguna untuk menambah energi yang hilang saat di perjalanaan, menutup sekam dengan Koran, DOC diberi Vitamin.
3.1.2 Jenis DOC
Jenis Doc yang dipelihara di Breeding farm cikuda adalah jenis New Lohman, pemilihan Doc jenis ini dikarenakan New lohman memiliki keunggulan diantaranya : memiliki daya tahan tubuh yang kuatdan harganya yang cukup terjangkau.
3.1.3. Recording
3.1.4. Kapasitas Kandang
3.2 Peralatan Kandang
1. Fan feeder berguna untuk tempat pakan ayam
2. Drinker Berfungsi untuk tempat minum ayam
3. Gacok digunakan untuk membalikan sekam
4. Ember digunakan untuk menyimpan air untuk membersihkan halaman kandang
5. Sepatu boot digunakan untuk melindungi kaki dari iritasi kulit dan menghindari patukan ayam
6. Gayung digunakan untuk mengambil pakan kedalam fan feeder
7. Roda digunakan untuk mengakut pakan dari gudang penyimpanaan pakan.
8. Egg Tray berfungsi untuk menyimpan telur
9. Timbangan berguna untuk menimbang ayam
10. Sapu lidi berfungsi untuk membersihkan halaman kandang
11. Tempat bertengger
3.3. Proses Pemeliharan
3.3.1. Persiapan Kandang
Sebelum memulai pemeliharaan ayam, ada tahapan penting yang harus dilakukan oleh peternak persiapan kandang, meliputi:
a. Pencucian Kandang
Setelah ayam ditransfer (pullet) kandang harus dibersihkan. Semua kotoran dikeluarkan jauh dari lingkungan kandang. Demikian pula keluarkan seluruh peralatan di dalam kandang. Semprot dengan insektisida, kemudian desinfeksi. Cuci semua bagian kandang dengan detergen (100 gram/100 liter air) dan gunakan mesin semprot bertekanan tinggi.
Lakukan pengapuran kandang (10 kg kapur hidup dan 20 kg ammonium sulfat) pada permukaan lantai seluas 100 m2. Tebarkan secara merata dan semprot dengan 100 liter air pada permukaannya. Kemudian tutup tirai kandang dan semprot dengan formalin (10%).Masukkan litter (alas kandang) yang telah disanitasi (dosis 10% formalin) dan sebarkan merata. Penyebaran litter minimal ketebalannya 5 – 8 cm. jika litter dari serutan kayu, gunakan 3 – 5 kg/ m2, sedangkan jika menggunakan sekam padi 2,5 – 4 kg/ m2.
b. Pencucian Peralatan
Setelah peralatan dikeluarkan dari kandang, cuci dengan detergen dan rendam dengan air desinfektan (ucarsan/bromoquad/iodosept). Kemudian peralatan diangkat dan biarkan kering. Setelah peralatan bersih dan kering, simpan di gudang peralatan. Lakukan fumigasi pada peralatan kandang. Cuci pula tempat penampungan air dan bersihkan instalasi air minum. Sebelum dilakukan penyebaran sekam, lakukan sanitasi dengan dosis 10% formalin (1:9) dan sebar merata ke seluruh bagian kandang.
c. Pemasangan Tirai
Setelah kandang bersih dan litter telah disebar merata, pasang tirai dalam dan luar. Lakukan penyemprotan dengan desinfektan (formalin 10%) ke seluruh bagian kandang. Setelah kandang bersih, masukkan peralatan dan pasang tempat minum, baki DOC (bibit ayam) dan gasolek (pemanas). Tiga hari sebelum DOC masuk, semprot kembali dengan formalin 10%.
3.3.2. Persiapan Brooding
Periode Brooding
a. Tujuan Brooding
Tujuannya adalah untuk menyediakan lingkungan yang nyaman dan sehat secara efisien dan ekonomis bagi anak ayam, untuk pertumbuhan optimal. Periode brooding sangat memerlukan ketersediaan panas yang cukup pada minggu pertama. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
- Temperatur lantai kandang/litter.
- Perhatikan kondisi litter agar selalu kering (tidak basah/mengumpal).
- Pemberian pakan 5 – 8 kali/hari (pakan dan minum tersedia setiap saat).
- Berikan air minum ditambahkan dengan gula (1%).
- Pastikan minimal 95% dari populasi DOC temboloknya telah terisi pakan.
- Perhatikan intensitas dan distribusi cahaya.
Pada periode ini terjadi perkembangan sistem kekebalan tubuh dan gastrointestinal yang cepat. Oleh karena itu, periode ini sangat menentukan performance akhir.
b. Persiapan Brooding
Sebelum anak ayam tiba, ada hal yang sangat penting yang sering diabaikan peternak, yaitu menempatkan letak pemanas yang sesuai disertai dengan peralatan yanag memadai untuk bisa memberikan kenyamanan bagi anak ayam. Untuk daerah dengan temperaturbrooding pada malam hari tidak tercapai, disarankan menambah tirai dalam.
3.3.3.Temperatur Kandang
Keperluan temperature ayam dari umur 0-22 minggu dalam brooding adalah sebagai berikut :
Umur Minggu | Suhu |
1 - 2 | 32°C - 33°C |
3 - 7 | 31°C - 32°C |
7 - 14 | 29°C - 30°C |
21 - 28 | 28°C - 29°C |
28 - 35 | 28°C - 29°C |
3.3.4. Pemberian pakan dan minum
Pemberian Pakan
Pemberian pakan bentuk crumble sangat penting untuk mencapai berat badan standar pada minggu ke-5 atau sampai berat badan tercapai. Jumlah pakan diprediksikan 0 – 5 minggu: 840 gram. Pakan diberikan sedikit demi sedikit pada awal minggu tapi sesering mungkin.
Pemberian Air Minum
Pada dua hari pertama sebaiknya diberikan air hangat dengan temperatur >25oC, larutkan 1% gula dan 2 gram vitamin C dalam satu liter air minum untuk 24 jam pertama. Pada dua minggu pertama tempat minum harus dibersihkan 3 kali sehari dan setelah itu dibersihkan 2 kali sehari.
3.3.5 Biosecurity
Pencegahaan adalah hal yang harus dierhatikan dalam memelihara ayam, pencegahan dapat dilakukan dengan cara :
1. Rutin melakukan Sanitasi kandang dengan menggunakan Disinfektan. Sanitasi adalah program di suatu kawasan Peternakan yang bertujuan untuk menjaga terjadinya perpindahan bibit penyakit menular sehingga ternak yang dipelihara terbebas dari infeksi serta ayam selalu ada dalam kondisi sehat.
2. Menerapkan Biosecurity yang ketat,dengan cara menyemprot karyawan atau tamu yang mau masuk ke area kandang menggunakan disinfektan.
3. Vaksinasi Ayam , Kerugian besar dalam produksi telur yang terjadi pada kebanyakan peternakan disebabkan oleh gagalnya memvaksinasi terhadap penyakit Fowl fox dan
Vaksinasi terhadap kedua penyakit tersebut di atas dapat dilakukan setiap saat setelah ayam berumur 8 minggu. Jangan menunggu lebih lama setelah 8 minggu karena akan menghadapi risiko besar atas kehilangan beberapa ayam. Untuk mencegah reaksi yang tidak diinginkan akibat dari vaksin, pada saat divaksinasi ayam harus berada dalam keadaan sehat atau tidak sedang terinfeksi parasit. Sekali vaksinasi hanya untuk satu jenis penyakit, sedangkan vaksinasi untuk jenis penyakit lainnya dapat dilakukan kurang lebih 3 minggu sesudahnya.
Metode yang digunakan untuk memvaksinasi terhadap penyakit Fowl Pox dan
Umur | PROGRAM VAKSINASI | PROGRAM KESEHATAN | |||
Minggu | VAKSIN | PEMBERIAN | RENCANA | OBAT | RENCANA |
1 | TAD ND-IB Live | Tetes mata | Hari ke 1 | Hi-ENDRO | Hari ke 1-2-3 |
| TAD ND Kill 0.5 ds | Inj. Subcutant | Hari ke 5 | Hi-Stress | Hari ke 4-5-6-7 |
3 | TAD Gumoro Live | Oral | Hari ke 15 | Ipertrim | Hari ke 12-13-14 |
4 | TAD Gumoro Live | Air minum | Hari ke 25 | Ipervet | Hari ke 22-23-24 |
| TAD ND-IB Live | Air minum | Hari ke 25 | | |
6 | | | | Ipervet | Hari ke 46-47-48 |
7 | TAD Coryza Kill (I) | Inj. Intramuskuler | Hari ke 49 | Hi-Stress | Hari ke 49-50-51 |
9 | TAD ND-IB Live | Air minum | Hari ke 63 | Ipertrim | Hari ke 61-62 |
10 | TAD Pox Live | Tusuk sayap | Hari ke 70 | Hi-Stress | Hari ke 70-71-72 |
| TAD ILT Live | Air minum | Hari ke 70 | | |
11 | | | | Hi-ENDRO | Hari ke 82-83 |
12 | TAD Coryza Kill (II) | Inj. Intramuskuler | Hari ke 84 | Hi-Stress | Hari ke 84-85-86 |
13 | | | | Amphimix | Hari ke 90-91-92 |
14 | | | | Pipermix/cacing | Hari ke 100 |
15 | TAD ND/EDS/IB Kill | Inj. Intramuskuler | Hari ke 105 | Hi-Stress | Hari ke 105-106-107 |
17 | TAD Coryza Kill | Inj. Intramuskuler | Hari ke 119 | Spiravit | Hari ke 113-114-115 |
18 | | | | Erydoxymix | Hari ke 128-129-130 |
19 | | | | Spiravit | Hari ke 137-138-139 |
20 | TAD ND Kill | Inj. Intramuskuler | Hari ke 140 | Hi-Stress | Hari ke 141-142-143 |
| TAD ND/IB Live | Air minum | | Staregg | Hari ke 151-152-153 |
.. | | | | Pipermix/cacing | Hari 154 |
25.. | TAD ND/IB Live | Air minum | Hari ke 174 | | |
30 | TAD ND/IB Live | Air minum | Hari ke 210 | Pipermix/cacing | Hari ke 212 |
.. | | | | Spiravit | Hari ke 213-214-215 |
35 | TAD ND/IB Live | Air minum | Hari ke 245 | Trisulmix | Hari ke 247-248 |
.. | | | | Pipermix/cacing | Hari ke 266 |
40.. | TAD ND/IB Live | Air minum | Hari ke 280 | Spiravit | Hari ke 267-268-269 |
45 | TAD ND/IB Live | Air minum | Hari ke 315 | | |
46 | TAD ND Kill | Inj. Intramuskuler | Hari ke 315 | Pipermix/cacing | Hari ke 322 |
.. | | | | Spiravit | Hari ke 323-324-325 |
50.. | TAD ND/IB Live | Air minum | Hari ke 350 | Amphimix | Hari ke 356-357 |
54 | | | | Pipermix/cacing | Hari ke 375 |
55.. | TAD ND/IB Live | Air minum | Hari ke 385 | Spiravit | Hari ke 376-377-378 |
60 | TAD ND/IB Live | Air minum | Hari ke 420 | Trisulmix | Hari ke 425-426 |
.. | | | | Pipermix/cacing | Hari ke 434 |
65.. | TAD ND/IB Live | Air minum | Hari ke 455 | Spiravit | Hari ke 435-436-437 |
70.. | TAD ND/IB Live | Air minum | Hari ke 480 | Pipermix/cacing | Hari ke 475 |
| TAD ND Kill | Inj. Intramuskuler | Hari ke 480 | Spiravit | Hari ke 481-482-483 |
75 | TAD ND/IB Live | Air minum | Hari ke 515 | Trisulmix | Hari ke 520-521 |
.. | | | | Pipermix/cacing | Hari ke 525 |
80.. | TAD ND/IB Live | Air minum | Hari ke 550 | Spiravit | Hari ke 551-552-553 |
85 | TAD ND/IB Live | Air minum | Hari ke 585 | | |
.. | | | | Trisulmix | Hari ke 595-596 |
90.. | TAD ND/IB Live | Air minum | Hari ke 620 | Spiravit | Hari ke 621-622-623 |
95 | Afkir | Afkir | Afkir | Afkir | Afkir |
Melihat dari begitu banyaknya vaksinasi yang dilakukan dengan rentang waktu yang cukup pendek dan pemberian obat-obatan lainnya, sangatlah memusingkan. Memang dalam segi kesehatan sangat terjamin namun jika dilihat dari segi finansial sangatlah tidak memungkinkan untuk melakukan semuanya walaupun vaksin ND-IB tergolong vaksin yang tidak mahal. Vaksinasi Cocci tidak dilakukan mungkin mengingat pakan yang diberikan sudah mengandung koksidiostat.
3.3.6. Keseragaman/Unifromity
Tujuan dari Uniformity adalah mendapatkan kelompok ayam yang seragam sesuai kurva pertumbuhan normal. Pertumbuhan ayam tidak hanya tergantung dari jumlah pakan yang diberikan, namun tergantung juga pada:
a. Kualitas pakan
b. Suhu kandang
c. Status kesehatan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Rendahnya berat badan dan jeleknya keseragaman akan menyebabkan produksi menjadi rendah.Timbang ayam mulai umur 1 minggu yang dilakukan pada sore hari. Lakukan seleksi tiap hari hingga umur 10 minggu. Target pencapaian berat badan umur 10 minggu (830-870 gram), 13 minggu (1100-1140 gram) dan 15 minggu (1270-1320 gram). Keseragaman seharusnya dimonitor pada 4 minggu dan 15 minggu. Delapan puluh
Jika uniformity <85%>grading total.
Pisahkan kelompok ayam (grading) berdasarkan berat badan. Jika keseragaman standar tidak etrcapai, lakukan program pemberian pakan yang lebih intensif (memperpanjang pakan pre-starter) atau culling pada umur 10 minggu.
Penyebab dan cara mengatasi berat badan yang lebih rendah dari standar
PENYEBAB | KOREKSI |
Tempat pakan kurang | Brooding: min. 10 feeder tray/500 DOC Growing: min. 5 tube feeder/100 ekor |
Tempat air minum kurang | Brooding: 6 PS-MARK II atau 6-8 galon/500 DOC Growing: 12 PS-MARK II/1000 ekor |
Suhu brooding tidak sesuai | Segera koreksi sesuai suhu standar |
Waktu dan manajemen pemberian pakan | Beripakan pakan 5 – 8 kali/hari |
Bentuk dan kualitas pakan | Gunakan bentuk crumble atau pellet berkualitas tinggi |
Gangguan parasit internal dan eksternal | Gunakan obat-obatan atau bahan kimia anti parasit |
Gangguan ventilasi | Usahakan penambahan kipas angina. Lakukan manajemen litter yang baik |
Penyakit | Biosekuriti dan program vaksinasi |
Gangguan kompetisi antar ayam | Seleksi atau pengelompokkan berdasarkan berat badan |
Kesalahan monitoring berat badan | Penimbangan seminggu sekali |
Metode Penimbangan
Sebaiknya lakukan penimbangan saat sore hari, setiap minggu mulai umur 1 minggu. Gunakan timbangan dengen ketepatan minimal 20 gram. Cara menimbang bisa dilakukan dengan memakai penyekat, lalu sekelompok ayam digiring ke salah satu pojok kandang. Timbang ayam tersebut satu per satu (minimal 5% dari jumlah populasi). Keseragaman dianggap baik minimal 85%
3.3.7. Pengambilan Telur
Hasil utama dari budidaya ayam petelur adalah berupa telur yang dihasilkan oleh ayam.Sebaiknya telur dipanen 3 kali dalam sehari. Hal ini bertujuan agar kerusakan isi telur yang disebabkan oleh virus dapat terhindar/terkurangi. Pengambilan pertama pada pagi hari antara pukul 10.00-11.00; pengambilan kedua pukul 13.00-14.00; pengambilan ketiga (terakhir)sambil mengecek seluruh kandang dilakukanpadapukul15.00-16.00. Hasil Tambahan yang dapat dinikmati dari hasil budidaya ayam petelur adalah daging dari ayam yang telah tua (afkir) dan sekam yang telah bercampur dengan kotoran ayam dapat dijual untuk dijadikan pupuk kandang.
Pengumpulan Telur yang telah dihasilkan diambil dan diletakkan di atas egg tray (nampan telur). Dalam pengambilan dan pengumpulan telur, petugas pengambil harus langsung, memisahkan antara telur yang normal dengan yang abnormal. Telur normal adalah teluryang oval, bersih dan kulitnya mulus serta beratnya 57,6 gram dengan volume sebesar 63cc. Telur yang abnormal misalnya telurnya kecil atau terlalu besar, kulitnya retak atau keriting, bentuknya lonjong.
3.3.8 Proses Pengiriman telur ke Hatchery
Sebelum telur di angkut ke mobil,mobil harus di semprot dulu memakai disinfektan supaya virus yang dibawa dari perjalanan mati. Pengiriman telur ke hatchery dilakukan 2 hari sekali, lakukan pencatatan (recording) sebelum telur dikirim ke hatchery.
BAB IV
PENGALAMAN SELAMA PRAKTEK KERJA INDUSTRI
4.1.Kegiatan saat PRAKERIN
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Dengan terselesaikannya kegiatan PRAKERIN yang telah kami laksanakan, akhirnya kami dapat mengambil kesimpulan sebagia berikut :
1. Dengan melaksanakan kegiatan PRAKERIN ini kami dapat melatih dan mempraktekkan semua ilmu yang kami dapatkan dari sekolah dan lokasi PRAKERIN.
2. Kami mendapatkan pengalaman yang lebih melalui kegiatan PRAKERIN yang kami laksanakan.
3. Kegiatan PRAKERIN juga memberikan banyak manfaat kepada kami seperti, keterampilan kami menjadi lebih terarah dan pengetahuan kami pun menjadi bertambah.
4. Management pemeliharaan ayam petelur baik untuk diterapkan dimasyarakat.
5.1. Saran
Saran yang dapat kami sampaikan setelah kegiatan PRAKERIN yang kami laksanakan adalah sebagai berikut :
1.Bagi siswa – siswi / calon peserta PRAKERIN
Apabila ada permasalahan hendaknya dihadapi dan diselesaikan dengan musyawarah.
Penyusunan laporan hendaknya dibuat bersama-sama dengan pelaksanaan PRAKERIN dengan tujuan penyusunan dapat dilaksanakan dengan baik, teliti dan tidak tergesa-gesa dan dapat diselesaikan tepat waktu.
2. Bagi sekolah
Pihak sekolah hendaknya sering mengontrol keadaan siswa –siswi dilokasi PRAKERIN agar siswa tidak melakukan tindakan – tindakan yang negatif yang membuat tercemarnya citra nama baik sekolah.
3 Bagi peternak
Peternak hendaknya sering memperhatikan dan memberikan pengarahan serta motivasi kepada peserta PRAKERIN agar lebih semangat dan ikut ambil dalam kegiatan apapun selama masih praktek, sehingga apabila ada masalah bisa cepat diselesaikan;
Hendakanya petugas pelatiahan menganggap peserta PRAKERIN sama dengan karyawan agar para peserta benar-benar mengerti tentang pemeliharaan ayam petelur yang baik.
BAB VI
PENUTUP
Segala puji bagi Allah pemilik mata air cinta yang tiada pernah kering karena dengan aliran kasih sayangnya penulis bisa menyelesaikan penyusunan dengan penuh kesabaran dan kebahagiaan. Semoga dengan hasil Praktek Kerja Industri ini bisa memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi dalam budidaya ayam petelur. Dalam penyusunan laporan Praktek kerja industri ini, penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca merupakan modal utama kami untuk meraih tangga kesuksesanAkhirnya tiada kata yang paling indah kecuali puji syukur alhamdulillah pada pemilik kasih sayang sempurna atas berjuta nikmat yang tercurah dan kita rasakan sampai saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anggorodi. R. 1985. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT Gramedia.
Cahyono, B. 1995. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging (Broiler). Penerbit Pustaka Nusatama.
Jahja, Jonas. 2000. Ayam Sehat Ayam Produkstif. Medion.